Jakarta, Aktual.co — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa akan berupaya memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak yatim yang ditelantarkan orang tuanya.

“Negara harus hadir dalam memberikan perhatian kepada anak-anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya. Oleh karena itu harus didata terlebih dahulu kepada anak-anak tersebut untuk mendapatkan KIS dan juga KIP,” katanya, Selasa (6/1).

Ia mengatakan, di dalam pondok tersebut banyak anak-anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya dan mereka harus mendapatkan kepastian untuk mendapatkan KIS dan juga KIP tersebut.

“Intinya negara harus memberikan perhatian penuh kepada anak-anak yang sudah ditelantarkan oleh orang tuanya seperti yang ada di pondok pesantren ini,” katanya.

Ia mengatakan, perhatian yang harus diberikan oleh negara, yakni memperhatikan kesehatan dan pendidikan anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang dibuang oleh orang tuanya, karena kelahirannya tidak dikehendaki.

“Kemensos akan memperhatikan yang menjadi hak anak-anak ini salah satunya dengan memberikan kepastian kepada anak-anak tersebut untuk mendapatkan KIS dan KIP,” katanya.

Ia mengatakan, anak-anak terlantar ini untuk diuruskan akte kelahirannya. Karena tidak jelas unsur keluarganya, maka bisa mengacu putusan MK.

“Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo juga harus membantu persoalan ini,” tukasnya.

Sementara pengasuh pesantren KH Muhammad Khoirussholeh Efendi mengaku anak-anak balita yang diasuhnya, 90 persen tidak mengenal orang tuanya.

Dia juga tidak khawatir dengan biaya dikeluarkan dalam mengasuh sekitar 200 balita itu seperti dengan mencari sumbangan, proposal dan lainnya.

“Saya tawakkal kepada Allah SWT, terus bersyukur dan percaya balita-balita tak berdosa ini, berlimpahan rezeki. Marketing pesantren ini dari hamba-hamba Allah. Dari satu orang ditularkan ke lainnya dan lainnya,” katanya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid