Jakarta, Aktual.co — Amerika Serikat mencela satu langkah yang dilakukan Israel untuk membekukan pengiriman pendapatan dari pajak ke pihak Palestina, sebagai balasan atas usaha mereka untuk bergabung ke dalam Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC).

“Kami menentang aksi apapun yang menaikkan ketegangan. Dan jelas, ini merupakan satu hal yang menaikkan ketegangan,” kata wanita juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, dikutip AFP, Selasa (6/1).

Israel membekukan pendapatan dari pajak sekitar setengah miliar shekel atau sekitar 127 juta dolar AS kepada Otoritas Palestina, yang terjerat dana tunai setelah mengajukan diri Jumat (2/1) untuk bergabung dengan ICC di Den Haag.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada akhir pekan dan satu tim AS mengontak dengan para pemimpin Palestina.

“Apa yang kami coba hindarkan di sini ialah kemunduran dan saling balas,” kata Psaki. “Kami menyeru kedua pihak untuk menghindari aksi-aksi yang menaikkan ketegangan dan membuatnya lebih sulit untuk kembali ke perundingan-perundingan langsung.” Tetapi dia memperbarui peringatan-peringatan AS bahwa tiap langkah oleh pihak Palestina untuk mengambil aksi terhadap para pejabat Israel dan para pemimpin militernya di ICC dapat memiliki “implikasi” bagi bantuan AS kepada Otoritas Palestina.

“Kongres punya banyak kekuatan dalam hal ini, dan itu benar secara sejarah. Mereka memperhatikan dari dekat apa yang terjadi,” kata dia.

Tampaknya di bawah rancangan undang-undang pengeluaran yang kompleks yang disahkan Desember untuk mendanai anggaran AS melalui tahun fiskal 2015, tiap langkah untuk menyeret Israel ke ICC dan memberlakukan dakwaan-dakwaan kejahatan perang akan memicu pembekuan bantuan AS kepada pihak Palestina.

Psaki menyatakan bahwa tak seperti isu-isu bantuan asing lainnya Menlu John Kerry tak akan memiliki kekuatan untuk melepaskan pembekuan itu.

“Mengenai otoritas melepaskan (pembekuan bantuan), saya kira tak berlaku di sini,” ujarnya.

Ia mengulangi kembali bahwa pemerintah AS percaya usaha Palestina bergabung dengan ICC “sama sekali kontra produktif dan tak mendukung aspirasi rakyat Palestina bagi satu negara merdeka dan berdaulat.”

Artikel ini ditulis oleh: