Jakarta, Aktual.co — Bergesernya harga minyak mentah di bawah $50 per barel turut memicu indeks Standard and Poor 500 (SPX) ke penurunan terbesarnya sejak Oktober 2014.
Indeks S&P 500 melemah 1,8 persen ke level 2.020,58 pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (5/1). Dow Jones Industrial Average turun 331,34 poin atau 1,9% ke level 17.501,65. Lebih dari 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 2,9 persen di atas rata-rata tiga bulan.
Saham energi di S&P 500 anjlok 4 persen, tertekan oleh West Texas Intermediate yang merosot ke level terendah sejak April 2009. Exxon Mobil Corp kehilangan 2,7 persen dan Chevron Corp turun 4 persen. Adapun Caterpillar (CAT) Inc turun 5,3 persen serta indeks saham kereta api anjlok 3,2 persen karena kekhawatiran bahwa kemerosotan energi bisa melukai belanja modal peralatan dan transportasi minyak mentah.
“Komoditas menjadi indikator penggerak kesehatan ekonomi global,” kata Bruce Bittles, Chief Investment Strategist RW Baird & Co, seperti dilansir Bloomberg, Selasa (6/1).
Menurutnya, buruknya ekonomi global dapat menyakiti saham Amerika Serikat, S&P khususnya, yang terdiri dari banyak perusahaan multinasional.(danu)
Artikel ini ditulis oleh: