Jakarta, Aktual.co — Tidak ada rekomendasi strategis yang dihasilkan oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas ( RTKM). Tim yang diketuai Faisal Basri hanya memindahkan mafia satu ke mafia lainnya. 
Demikian disampaikan Dani Setiawan Ketua Koalisi Anti Utang saat dihubungi Aktual.co, Senin (5/1).
Menurutnya, ada dua hal dalam kegagalan RTKM, pertama soal reformasi tata kelola migas tidak bekerja dengan maksimal untuk merubah tata kelola migas sesuai dengan namanya. 
“Yang kedua rekomendasi fungsi ISC ke dalam pertamina untuk melakukan impor yang sama sekali tidak menyelesaikan mafia migas,” ujarnya. 
Ia juga menambahkan RTKM diragukan kredibilitasnya yang sejak awal mengontrol Petral dalam mengurusi impor/ekspor bahan bakar minyak. 
Masalah ini bukan berada pada Faisal Basri sebagai ketua Tim RKTM yang merekomendasikan Daniel Purba sebagai VC ISC, tetapi motifnya yang dianggap sebagai pengalihan kepentingan dari dua sarang mafia.
“Tim ini berada di kualitas yang rendah yang cenderung melegalisasikan perusaahaan asing lewat penghapusan Ron 88 dan premium. Yang justru memberikan ruang bagi kepentingan asing,” demikian Dani. 
Laporan: Nailin.

Artikel ini ditulis oleh: