Jakarta, Aktual.co — Langkah PT Pertamina (Persero) yang telah menunjuk salah satu anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Daniel Purba sebagai Vice Presiden Integrated Supply Chain (ISC) menggantikan Tafkir Husni terus menuai kritikan dari sejumlah kalangan. Bahkan tidak sedikit yang menyatakan hal itu semakin menguatkan dan membuktikan secara sahih bahwa semua rekomendasi ini dirancang untuk kepentingan Soemarno Cs.

Menanggapi hal itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI), Faisal Yusra mengatakan bahwa Daniel Purba harus menjelaskan segala tudingan miring tersebut dengan kinerjanya.

“Memang di masa lalu dia adalah bagian dari AS di Petral. Kita perlu lihat apakah dia memiliki terobosan untuk perbaikan, karena perbaikan telah dilakukan teman-teman Petral sejak dia keluar dari sana (Petral),” kata Faisal kepada Aktual.co melalui pesan singkatnya, Jakarta, Senin (5/1).

Ia mengklaim, cengkeraman Ari Soemarno connection tentu tidak mudah karena akan berhadapan dengan Organisasi Pekerja FSPPb atau KSPMI yang selalu membela Pertamina. Soal pengalihan tugas Petral ke ISC itu tergantung disain dan kebijakan Direksi. Kegiatan Petral selama ini juga berdasarkan kebijakan direksi dan tidak ada yang mereka (Petral) langgar.  

“Hanya saja satu yang perlu diingat, bahwa Petral mampu mendapatkan kepercayaan Bank Besar di dunia sehingga dapat membantu Korporat pada saat kebutuhan Dollar yang meningkat. Selama ini porsi Bank Lokal untuk penyediaan dana dollar sangat terbatas dan minim. Kalau akifitasnya dikurangi dan Bank Besar di Dunia menganggap Petral tidak penting lagi, maka bersiaplah negeri ini kekurangan BBM karena impor terkendala,” imbuhnya.

“Jadi jangan hancurkan sistem yang sudah bagus. Perbaiki dan pengawasan saja yang perlu ditingkatkan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka