Jakarta, Aktual.co — Pengangkatan Daniel Purba sebagai Vice Presiden Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina, serta keluarnya rekomendasi tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) terkait pengalihan peran impor minyak mentah dan BBM dari Pertamina Energy Trading Limited (Petral) ke ISC,  patut diwaspadai publik.

Hal itu menyusul adanya dugaan skema  untuk memuluskan penguasaan migas nasional dalam ‘pangkuan’ Soemarno Brothers.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energy Studies ( IMES), Erwin Usman, ketika dihubungi Aktual.co, di Jakarta, Sabtu (3/1).

“Jawaban saya mesti diwaspadai. Kita harus mewaspadai nama itu dan sistem yang diterapkan itu tidaak ada cerita itu,” kata dia.

Menurutnya, bila publik tidak cermat dan waspada seakan mengabaikan setiap kecurigaan tim, itu akan sia-sia saja.

“Kalau tidak diwaspadai nanti kecurigaan itu abis saja menguap tanpa satu pengawasan yang berarti,” katanya lagi.

Oleh karena itu, lanjut Erwin, peran Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan antisipasi itu pun harus dilakukan. Tak hanya, mendiamkan Menteri BUMN, Rini Soemarno yang seakan mengambil alih setiap kebijakan yang seharusnya menjadi tupoksi Kepala Negara.

“Artinya Jokowi tidak membiarkan proses-proses ini berjalan hanya menyerahkan kepada Rini, dan tim penilai akhir, mestinya proses-proses ini juga Jokowi harus mendengar suara-suara publik, baik yang disampaikan melalui media atau sosmed, termasuk para pengamat,” urainya menjelaskan.

“Kalau seluruhnya dibaiarkan kepada Rini, kalau sesuatu saat ada masalah, pubik hajarnya ke Jokowi bukan ke Rininya,” cetusnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang