Surabaya, Aktual.co — Terkait dengan korban pesawat AirAsia QZ 8501, empat jenazah yang lebih datang dulu sempat berhasil teridentifikasi, Namun sayang, saat terakhir dilakukan rapat rekonsiliasi, ternyata hasilnya negatif. Saat ini, terpaksa dilakukan proses identifikasi ulang.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes pol Awi Setiyono, dengan dilakukan proses identifikasi ulang, diharapkan sore ini, hasilnya bisa diketahui. Dan, jika memang sudah diketahui, nantinuya akan langsung diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
“Jadi sudah kita lakukan identifikasi dan diketahui hasilnya. Tetapi saat proses rapat rekonsiliasi, ternyata hasilnya negatif sehingga harus dilakukan identifikasi ulang,” kata Kombes Pol Awi, kepada Aktual.co, Sabtu (3/1).
Sementara itu, Dokter Forensik, Kombes pol Heri wijatmoko, menuturkan, sejauh ini empat jenazah tersebut masih sulit untuk dikenali. Sebab, selain sidik jari yang sudah rusak, tim DVI juga masih kekurangan data-data antemortem dari pihak keluarga.
Itu sebabnya, dirinya kembali meminta agar pihak keluarga bisa membantu dengan cara mencari tahu kepada rekan kerja korban atau tetangganya apakah korban pernah bercerita tentang konsultasi dengan dokter gigi atau dokter umum atau punya ciri-ciri fisik lainnya. Hal ini guna mempermudah tim DVI untuk mengenali anatomi korban, mengingat kondisi korban sudah rusak.
Prosesnya, kata ia, begitu jenazah tiba, langsung masuk ke kontainer pendingin, kemudian masuk ke ruang jenazah. Disanalah para dokter ahli yang dibagi menjadi beberapa akan mulai proses identifikasi jenazah.
Rata-rata setiap satu jenazah pada pertama kali akan ditangani lima pakar. Diantaranya Antiropologi yang meliputi sidik jari serta ciri fisik, lalu pakar gigi, tulang, dan darah. Dan, terakhir jika masih kesulitan, akan dilakukan tes DNA
Tes DNA sendiri, tambahnya, dilakukan di Indonesia. Bila hal tersebut semua selesai, maka dilakukan rapat rekonsiliasi untuk menentukan siapa identitas jenazah tersebut.
Artikel ini ditulis oleh: