Bandarlampung, Aktual.co — Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung mencatat neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung mengalami surplus 30,5 juta dolar. Ha ini karena nilai ekspor pada November 2014 lebih tinggi dibandingkan impor. “Kondisi ini terjadi pada beberapa bulan terakhir, namun berbeda dibandingkan neraca Juli 2014 yang defisit 12,9 juta dolar,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Lampung Adhi Wiriana di Bandarlampung, Sabtu (3/1).
Ia mengatakan bahwa neraca perdagangan yang surplus selama beberapa bulan ini diharapkan terjadi hingga akhir tahun 2014. Neraca perdagangan November untuk kawasan ASEAN mengalami surplus 16,4 juta dolar.Penyebab utama adalah impor minyak dan gas dari Singapura yang defisit mencapai 22,2 juta dolar. Menurutnya, neraca perdagangan yang mengalami surplus adalah negara kawasan Uni Eropa mencapai 102,5 juta dan Tiongkok 5,0 juta dolar, sedangkan enam negara lainnya mengalami defisit.
Adhi menjelaskan pada periode Januari-November 2014 neraca perdagangan mengalami surplus 321,9 juta dolar, sangat berbeda jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mampu membukukan surpus sekitar 219,1 juta dolar. “Hal ini menunjukkan bahwa periode Januari–November kinreja perdagangan luar negeri Ptovinsi Lampung terus membaik dibandingkan Juli dan sebelumnya yang selal defisit,” jelasnya.
Sementara itu, data BPS menyebutkan nilai total ekspor Provinsi Lampung pada November 2014 mencapai 277,5 juta dolar Amerika Serikat, atau mengalami penurunan 30,01 persen dibandingkan data ekspor pada Oktober 2014. Ekspor sejak Januari hingga November 2014 membukukan 3,54 miliar dolar, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 mengalami penurunan 0,39 persen. Lima golongan barang utama ekspor pada November, yakni golongan lemak dan minyak hewani/nabati; kopi, teh, rempah-rempah; batu bara; olahan dari buah-buahan/sayuran serta ikan dan udang.
Penurunan ekspor di November 2014 terhadap Oktober 2014 terjadi di semua golongan barang utama, yakni golongan lemak dan minyak hewan/nabati mengalami penurunan ekspor mencapai 41,69 persen atau 83 juta; kopi, teh, rempah-rempah turun 11,14 persen atau 6,7 petsen; batu bara turun 29,72 persen atau 8,6 juta dolar; olahan dari buah-buahan/sayuran turun 5,94 persen atau 1,1 juta dolar serta ikan dan udang 15,68 persen atau 3,1 juta dolar.
Kontribusi terbesar terhadap nilai ekspor November 2014 terjadi pada lemak dan minyak hewan dan nabati; kopi, teh, dan rempah-rempah; batu bara; olahan dari buah-buahan/sayuran serta ikan dan udang. Kontribusi masing-masing 41,83 persen, 19,32 persen, 7,33 persen, 6,14 persen, dan 6,05 persen dari total ekspor Provinsi Lampung.
















