Jakarta, Aktual.co —Lembaga swadaya masyarakat Tangerang Raya Institute (Trains) menyoroti seringnya mutasi atau rotasi pegawai di jajaran Pemerintah Kota Tangerang. 
Dikutip dari Tangerangnews, salah seorang anggota Trains, Yudhistira Prasasta, menilai rotasi yang dilakukan dalam jeda waktu singkat akan menyulitkan pegawai.
“Apakah produktivitas bisa diukur dengan waktu yang amat singkat, bagaimana pola adaptasinya dengan lingkungan dan posisi yang baru,” ujar dia, Jumat (2/1).  
Kinerja pegawai juga akan terganggu, sebab selalu dibayang-bayangi ‘ancaman’ mutasi. Yudhis juga mempertanyakan penilaian yang dilakukan dalam melakukan mutasi.
“Faktor like or dislike biasanya lebih mendominasi d iwilayah otoritas prerogratif semacam ini jika dibandingkan dengan faktor good or not good,” ujar dia. Trains mencatat di periode Wali Kota Arief R Wismansyah dan Wakil Wali Kota Sachrudin sudah dilakukan beberapa kali mutasi. Mutasi pertama dilakukan Arief pada 6 Januari 2014. Dimana ada 10 orang yang kena mutasi. Untuk mutasi kedua yang dilakukan pada 27 Januari 2014. Menurut dia Arief kembali memutasi 7 orang pegawainya. Untuk mutasi ketiga dilakukan Arief pada 13 Februari 2014 dimana 65 orang dimutasi. Sementara untuk mutasi keempat dilakukan Arief pada 11 Maret 2014 ada 46 pegawai yang dimutasi. Mutasi kelima 12 maret 2014 secara besar-besaran, setidaknya ada 86 orang pegawai dijajarannya dimutasi Arief. Mutasi keenam saat Hari pertama kerja saat puasa, Arief R Wismanyah langsung melakukan rotasi sejumlah pejabat pejabat esselon II, III dan IV pada Senin (30/6). Mutasi ketujuh terjadi di penghujung 2014 jumlahnya ratusan untuk pejabat esselon II, III, dan IV. “Mutasi ini juga karena alasan adanya perubahan SOTK. Masyarakat Kota Tangerang, silahkan menilai.”

Artikel ini ditulis oleh: