Jakarta, Aktual.co — Mesin Pertumbuhan Tiongkok pada tahun lalu berakhir dengan catatan yang datar pada sektor pabrik yang tersendat-sendat.
Dilansir dari reuters, Kejadian ini peris seperti Singapura, Korea Selatan, dan Indonesia, selaku produsen yang berjuang terhadap lemahnya permintaan, baik di dalam maupun luar negeri.
Purchasing Managers Index (PMI) Tiongkok, merosot ke 50,1 pada bulan Desember 2014, yang sebelumnya (November) di angka 50,3, dan masuk pada level terendah tahun ini.
Kabar baik datang dari sektor jasa Tiongkok, yang menyumbang hampir setengah dari perekonomian, dimana angka PMI-nya naik menjadi 54,1 pada Desember 2014 dari sebelumnya (November) di angka 53,9.
Namun, banyak analis menduga pertumbuhan ekonomi pada 2014 akan berada dibawah target (7,5 persen) peerintah.
“Dengan tidak ada tekanan inflasi, kami berharap kebijakan pelonggaran lebih pada kuartal pertama. Termasuk 50 basis poin dipotong dalam rasio persyaratan cadangan bank, untuk menopang permintaan domestik,” kata analis di Nomura, seperti dikutip dari Reuters.
Artikel ini ditulis oleh: