Jakarta, Aktual.co — Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi pada bulan Desember 2014 mencapai 2,46 persen. Sedangkan, inflasi Januari-Desember 2014 mencapai 8,36 persen. Kepala BPS, Suryamin mengatakan bahwa inflasi tertinggi terjadi di Merauke, yaitu sebesar 4,53 persen.

Sebaliknya, inflasi terendah terjadi di di Meulaboh yakni sebesar 1,17 persen. “Dari 82 kota IHK (Indeks Harga Konsumen) yang kita lakukan survei, di Pulau Sumatera inflasi tertinggi di atas 3 persen ada 3 kota, Pulau Jawa inflasi tertinggi di atas 3 persen ada 1 kota, yakni Serang. Sedangkan di luar Pulau Jawa dan Sumatera, inflasi tertinggi di atas 4 persen ada di 3 kota,” ujar Suryamin di kantor BPS Jakarta, Jumat (2/1).

Lebih lanjut ia menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga dengan besaran masing-masing untuk kelompok bahan makanan meningkat 2,46 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 3,22 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,45 persen, sedangkan untuk kelompok transportasi inflasinya sebesar 5,55 persen.”Ini semua dipengaruhi inflasi transportasi yang cukup besar, masih ada pengaruh dari kenaikan harga BBM pada November lalu,” pungkasnya.

Indeks harga Konsumen (IHK) merupakan persentase yang digunakan untuk menganalisis tingkat atau laju inflasi. IHK juga merupakan indikator yang digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi di Indonesia. Sedangkan inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus atau terjadi penurunan nilai uang dalam negeri.

Editor: Fahad Hasan

Artikel ini ditulis oleh: