Jakarta, Aktual.co — Jumlah sekolah di Kota Yogyakarta, yang tidak siap melaksanakan Kurikulum 2013 pada semester II Tahun Ajaran 2014/2015 berkurang, bahkan seluruh SMP di wilayah ini akan menjalankan kurikulum baru itu.

“Sebelumnya, ada 11 sekolah yang menyatakan tidak siap melaksanakan Kurikulum 2013, dan memilih kembali menggunakan Kurikulum 2006. Maka saat ini jumlahnya berkurang menjadi sembilan sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Rabu (31/12).

Menurut dia, dua sekolah yang menyatakan siap menggunakan Kurikulum 2013 tersebut berasal dari jenjang SMP, sehingga dapat dipastikan bahwa seluruh SMP di Kota Yogyakarta akan melaksanakan kurikulum baru.

Sedangkan untuk jenjang SD masih ada enam sekolah yang memilih kembali menggunakan Kurikulum 2006, yaitu SD Marsudirini 1,2,3,4 dan Marsudi Luhur 1 dan 2.

“Sebenarnya, keenam SD ini ingin menggunakan kurikulum baru. Namun, belum ada kepastian jawaban dari masing-masing yayasan,” katanya.

Sementara itu, untuk SMA dan SMK masih ada tiga sekolah yang memilih menggunakan Kurikulum 2006.

“Kami tidak akan memaksa sekolah untuk menggunakan Kurikulum 2013. Semua kebijakan diserahkan ke sekolah yang bersangkutan,” katanya.

Di Kota Yogyakarta terdapat 192 SD negeri dan swasta, 44 SMP negeri dan swasta, 49 SMA negeri dan swasta serta 32 SMK negeri dan swasta.

Berdasarkan Peratuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, seluruh sekolah yang belum melaksanakan Kurikulum 2013 diberi kesempatan hingga 2019.

Meskipun sebagian besar sekolah menyatakan siap melanjutkan Kurikulum 2013 pada semester II, namun Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta akan tetap melakukan verifikasi, dan memberikan pendampingan ke sekolah-sekolah.

Selain itu, pelatihan kepada guru untuk melaksanakan Kurikulum 2013 juga terus dilakukan, bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan DIY. “Kami sedang mendata guru yang belum mengikuti pelatihan termasuk data guru yang mengajar di kelas 3, 6, 9 dan 12,” katanya.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta memasang target seluruh guru sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 sebelum 1 Juli 2015.

Artikel ini ditulis oleh: