Jakarta, Aktual.co — Maskapai penerbangan Air Asia tengah menjadi topik pembicaraan hangat dan menyita perhatian mata dunia terkait hilangnya salah satu pesawatnya dengan nomor penerbangan QZ8501 saat mengudara ke Singapura dari Surabaya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Aktual.co, PT Air Asia Indonesia merupakan bagian dari Air Asia Berhad dengan kepemilikan saham mayoritas sebanyak 49 persen yang dimiliki oleh pengusaha Malaysia, Tan Sri Anthony Francis “Tony” Fernandes, sejak 2001.

Sementara sisanya yang sebesar 51 persen dimiliki oleh Komisaris Utama Darmadi Pin Harris, Senjaya Wijaya dan PT Fersindo Nusaperkasa. Pembagian ini terkait dengan aturan Indonesia yang membatasi kepemilikan saham terhadap warga negara ataupun badan hukum asing.

Berdirinya Air Asia bermula dari Air Wagon International (Awair) yang merupakan sebuah maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berbasis di Indonesia. Salah satu pendiri perusahaan ini adalah Presiden RI keempat, Abdurrachman Wahid (Gus Dur).

Pada 2004, Air Asia mengakuisisi Awair sekaligus memiliki sertifikat operasional penerbangan (AOC) atas nama perusahaan tersebut.

Berikut susunan Direksi Air Asia Indonesia, Sunu Widyatmoko (Presiden Direktur), Ridzki Kramadibrata (Direktur), Imron Fadil Siregar (Direktur), Achmad Sadikin (Direktur), Andy Adrian Febryanto (Direktur), Perbowoadi (Direktur) serta Darmadi Pin Harris selaku Komisaris Utama.

Artikel ini ditulis oleh: