Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Jakarta Ahok mengharapkan muncul generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa yang mampu menghadapi persaingan di dunia globalisasi sekarang ini.

“Kita tahu sebentar lagi kita akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asia Tenggara. Kita akan bersaing, tidak mungkin kan menghindari persaingan global. Mau tidak mau kita harus menyiapkan generasi kita yang akan datang lebih baik,” ujarnya di lapangan Monumen Nasional, Selasa (30/12).

Untuk itu, yang menjadi tonggak utama adalah pendidikan. Ahok mengatakan dalam pendidikan tidak boleh ada dikriminasi. Bahkan, saat ini di Jakarta pun terjadi diskriminasi pendidikan.

“Bahkan di tengah ibukota hasil bank dunia menemukan 40 persen usia 16 sampai 18 tahun itu tidak sekolah di Jakarta,” ujarnya.

Untuk itu, Ahok mengatakan Pemprov DKI mengeluarkan kebijakan pendidikan yang bertujuan untuk menolong warga miskin agar dapat menikmati pendidikan dengan layak.

“Kaya Kartu Jakarta Pintar itu sekolah tidak perlu bayar,” ujarnya.

Dengan begitu, nantinya anak-anak tersebut dapat bersaing dengan anak yang berasal dari keluarga berkecukupan dan mengecap pendidikan yang baik.

Tambahnya, Ahok mengharapkan guru-guri di sekolah dapat menyediakan waktunya untuk memberikan pelajaran tambahan (les) kepada murid.

“Guru itu punya gaji besar dan sertifikat, jadi sayang kalau disuruh istirahat saja,” lanjutnya.

Terkait dengan KJP, Pemprov DKI berusaha akan memperbaiki permasalahan yang masih saja muncul dalam sistem tersebut. Agar nantinya, kartu tersebut dapat diterima warga miskin secara tepat, cepat dan menyeluruh..

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid