Jakarta, Aktual.co —Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (PUSHEP) menilai, salah satu penyebab inefisiensi dalam tata kelola migas baik di hulu maupun di hilir adalah permainan mafia Migas.
Keberadaan mafia migas ini sangat berpengaruh dalam industri migas namun sampai saat ini belum terungkap pasti siapa dan bagaimana modus operandinya.
Meski Pemerintah telah membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang tujuan utamanya adalah memberantas mafia migas, namun sampai saat ini belum nampak hasil yang berarti yang didapat oleh Tim yang dipimpin Faisal Basri itu.
“Keberadaan tim ini harus mampu memberantas mafia migas yang sesungguhnya, jangan sampai malah melindungi mafia,” kata Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (PUSHEP), Bisman Bhaktiar dalam rilis catatan akhir tahun energi dan pertambangan, Jakarta, Selasa (30/12).
Selain itu, lanjutnya, terkait korupsi di sektor migas yang melibatkan elit Pemerintah dan politik, KPK agar tidak berhenti hanya sampai proses hukum kepada mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dan mantan Menteri ESDM Jero Wacik.
“KPK harus mengembangkan kasus korupsi ini sampai dengan tuntas dan tidak tebang pilih,” ujarnya.
Sementara itu, terkait langkah Tim Reformasi Tata Kelola Migas (TRTKM) yang merekomendasikan Pemerintah untuk menghapus BBM jenis Ron 88, Indonesia for Global Justice (IGJ) menilai hal itu adalah langkah yang sangat licin yang dilakukan Tim yang dibentuk Kementerian ESDM dalam rangka melakukan liberalisasi migas.
Pengamat Energi dari IGJ menjelaskan, menghapus BBM Ron 88 berarti menghapus BBM jenis premium. Dengan demikian maka hanya jenis Pertamax yang akan dijual ke depan. Langkah itu juga berarti membenarkan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, atau membenarkan logika pencabutan subsidi BBM.
“Menghapus RON 88 berarti menutup peluang pemerintahan Jokowi menurunkan harga BBM. Padahal mestinya pemerintah menurunkan harga BBM ditengah menurunnya harga minyak global. Itu juga berarti menghentikan impor minyak Pertamina melalui anak perusahaannya. Tersiar kabar trader minyak Korea dan Jepang sudah siap memasok BBM RON 92 ke Indonesia,” katanya melalui pesan elektronik.
Artikel ini ditulis oleh: