Jakarta, Aktual.co —Rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) untuk menghapus BBM jenis RON 88 membuat kompetitor SPBU lokal bertambah.

Ketua II DPP Hiswana Migas, M. Ismeth mengatakan jika RON 88 jadi dihilangkan, maka kompetitor akan semakin menjamur. Selain itu, dengan dihapuskannya RON 88, kata dia, ada indikasi liberalisasi di sektor migas Indonesia.

“Produk yang kita jual sama dengan kompetitor, kalau selisih subsidi sedikit bedanya ya pasti kompetitor akan menang. Mereka di rangking satu, sedangkan kita masih di rangking tiga digit,” ujar Ismeth di Warung Daun Jakarta, Sabtu (27/12).

Lebih lanjut dikatakan Ismeth, pengusaha SPBU semestinya diberi perlindungan. Pasalnya, sampai saat ini pengusaha-pengusaha SPBU masih menyalurkan BBM RON 88.

“Kalau pengusaha kan punya tanggung jawab untuk menyalurkan BBM subsidi, makanya kita minta untuk selalu diajak bicara. Ini adalah momen yang ditunggu asing, mereka bisa masuk ke kita dengan luasnya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: