Jakarta, Aktual.co —Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) dinilai hanya mengurusi masalah sektor hilir minyak dan gas (migas).

Padahal, tugas utama tim ini adalah mereformasi tata kelola migas, dari sektor hulu sampai hilir.

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria menilai tim RTKM ini sepertinya dikondisikan sebagai tim Anti Mafia Migas.

Menurutnya hal itu tidak tepat, karena tim RTKM bukan dalam kapasitasnya memberantas mafia migas.

“Harusnya mereka kasih rekomendasi aja, biar pemerintah nanti selanjutnya. Kalau ada mafia kasih lah ke KPK, Kejaksaan, dan Polisi,” ujar Sofyano di Warung Daun Jakarta, Sabtu (27/12).

Lebih lanjut, kata dia, tim RTKM ini seolah melakukan propaganda lain. Pasalnya, pada awal mula dibentuk, tim yang diketuai Faisal Basri ini sudah ingin membubarkan anak perusahaan Pertamina, yaitu Petral.

“Tim inikan sifatnya sementara, lain dengan BPH Migas. Jadi kalau pagi-pagi mereka bilang ingin bubarkan Petral waktu itu, memberantas mafia migas, harusnya ngga kesitu dulu, benahi dulu sektor hulu dan hilirnya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: