Jakarta, Aktual.co — Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), melakukan evaluasi pencapaian prestasi selama 2014. Ini dilakukan untuk memperbaiki prestasi pada 2015 mendatang.

Kepala Sub Bidang Pelatnas (Kasubid Pelatnas), Ricky Soebagdja mengatakan, selama 2014, prestasi yang dicapai oleh atlet tepok bulu Pelatnas Cipayung, tidak sesua target.

Dari lima target yang ditetapkan PBSI, hanya dua yang mampu diraih oleh atlet-atlet Pelatnas, yakni, All England Open Super Series dan Asian Games 2014 Incheon.

“Kami belum berhasil memenuhi target di Piala Thomas, World Championships dan Final Super Series 2014. Secara keseluruhan hasil tahun ini memang kurang memuaskan, terutama di level super series dan super series premier,” ujar Ricky dikutip dalam laman resmi PBSI, Jumat (26/12).

Dari hasil ini, kata mantan ganda putra bersama Rexy Mainaky itu, pihaknya terus melakukan evaluasi, tujuannya agar kedepannya bisa lebih baik.

“Yang perlu kami tekankan adalah, peranan pelatih sangat penting dalam pencapaian prestasi. Kalau melihat evaluasi per sektor, ada beberapa peningkatan seperti di nomor ganda putri, namun saya lihat masih ada bongkar pasang, tahun depan sudah harus fixed pasangannya,” tambahnya.
 
Hal yang sama diutarakan Rexy, bahwa pencapaian tim elit pelatnas memang diluar harapan. Akan tetapi, pembinaan pemain-pemain muda dinilai mengalami perkembangan yang cukup baik.
 
“Kami mengakui bahwa tim elit prestasinya naik turun, dan tidak mulus sekali. Namun dalam pembinaan pemain muda, kami masih on the right track (jalur yang benar). Contohnya saja Firman (Abdul Kholik), dia pemain muda tapi bisa ke final grand prix gold dan juara di international challenge,” kata Rexy.
 
Di ajang All England 2014, dua gelar berhasil diraih pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan serta pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Gelar yang diraih Tontowi/Liliyana merupakan gelar ketiga untuk pasangan ini. Sebelumnya, Tontowi/Liliyana juga menjadi juara All England pada tahun 2012 dan 2013.
 
Di sektor potensi, kiprah pemain muda memang sudah terlihat. Nama Firman Abdul Kholik mencuat saat ia melaju ke babak final turnamen Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2014 dan menjadi juara di Bahrain International Challenge 2014. Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Selvanus Geh serta pasangan ganda campuran Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika juga sukses mendulang gelar di New Zealand Open Grand Prix 2014 dan Vietnam International Challenge 2014.

Artikel ini ditulis oleh: