Jakarta, Aktual.co — Banyaknya nelayan menggunakan armada kapal kapasitas 3 GT dengan jelajah di bawah tiga mil dari pesisir pantai, transaksi pelelangan ikan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hanya mencapai Rp 1,8 miliar perbulan.
“Kami berharap ke depan transaksi lelang ikan di 10 tempat pelelangan ikan (TPI) bisa mencapai di atas Rp 2 miliar perbulan melalui peningkatan produksi tangkapan,” kata Kepala Bidang Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lebak, Winda Triana di Lebak, Jumat (26/12).
Dia mengatakan, selama ini nelayan Kabupaten Lebak belum maksimal meningkatkan produksi karena berbagai faktor antara lain minimnya sarana dan prasarana alat tangkap.
Sebagian besar nelayan, kata dia menggunakan perahu kincang dengan mesin motor beleketek dengan jangkauan jelajah di bawah tiga mil.  Tak hanya itu faktor lainya, nelayan Lebak terbentur permodalan juga cuaca kerapkali tidak bersahabat.
Nelayan pesisir selatan Lebak selama tujuh bulan dalam satu tahun menganggur akibat cuaca buruk dan terang bulan.
“Hal wajar jika produksi tangkapan ikan laut tidak signifikan, karena normalnya nelayan dalam setahun hanya lima bulan melaut.”
Menurut dia, pemerintah daerah perlu melakukan intervensi untuk mendongkrak pendapatan produksi tangkapan melalui bantuan sarana dan prasarana juga pembinaan secara optimal. Sebab saat ini nilai transaksi lelang ikan di 10 TPI sekitar Rp1,8 miliar.
Sedangkan, produksi tangkapan mencapai 4.000 ton per-tahun yang kurang memadai. “Kami berharap ke depan nilai lelang ikan dan produksi tangkapan dapat meningkat.”
Dia menyebutkan, pemerintah memfokuskan membantu para nelayan berupa peralatan alat tangkap dan armada kapal. Bantuan itu antara lain alat tangkap jaring rampus, pancing tonda, ‘gillnet milenium’ dan jaring muroami.
Selain itu, infrastuktur lainya guna memudahkan akses nelayan dalam upaya meningatkan produksi tangkapan ikan. “Kami berharap bantuan itu bisa mendorong ketersedian ikan dan kesejahteraan nelayan.”
Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak Ahmad Hadi mengatakan, saat ini tangkapan ikan kebanyakan jenis ikan layur, tongkol tangiri, cumi-cumi dan pari.
Selama dua bulan terakhir ini produksi tangkapan ikan sekitar 700 ton karena adanya migrasi ikan di perairan Banten bagian selatan. “Kami terus mendorong nelayan meningkatkan produksi guna mendorong kedaulatan pangan nasional,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu