Lumajang, Aktual.co — Satu bulan terakhir ini, Gunung Semeru, lontarkan bom vulkanik berupa hembusan sebanyak 2551 kali. Hal ini, sebagaiman dilaporkan dari Kepala Pos Pengamatan Gunung Semeru, Suparno.
Demikian disampaikan, Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Hendro Wahyono kepada Aktual.co, Kamis (25/12).
“Dari surat ini, juga dilaporkan terjadi letusan sebanyak 949 kali, guguran 35 kali dan vulkanik dalam 4 kali. Namun status Gunung Semeru masih tetap Waspada Level 2,” ujar dia.
Kegiatan seismik lainnya adalah, terpantaunya gempa tektonik lokal 40 kali dan gempa tremor harmonik 125 kali. Dari pengamatan cuaca, selama sebulan terakhir kebanyakan terjadi mendung dan hujan dengan intensitas tinggi di puncak Semeru. Suhu udara tercatat antara 23 derajat celcius sampai 29 derajat celcius. 
Dari pengataman visual terpantau asap kawah/solfatara warna putih tipis, hembusan asap/abu yang selama sebulan terakhir teramati 4 kali dengan warna asap putih tebal sampai dengan abu-abu. Tekanan gas sedang sampai kuat dengan tinggi asap mencapai lebih kurang 200 meter condong ke arah barat dan utara. 
“Suara letusan tidak pernah terdengar, api diam dan sinar api masih teramati dengan tinggi 5 sampai 10 meter. Kubah lava teramati adanya pertumbuhan dan guguran lava teramati 8 kali dengan jarak luncur 300 meter sampai 500 meter ke arah besuk kembar dan kobokan,” terangnya. 
Karena intensitas hujan tinggi di Puncak Gunung Semeru, masih kata Hendro wahyono, maka direkomendasikan kepada warga yang bermukim di sekitar DAS (Daerah aliran Sungai) yang meliputi Besuk Sat, Besuk Kobokan, Besuk Kembar, Besuk Bang agar selalu meningkatkan kewaspadaannya terhadap bahaya yang sewaktu-waktu terjadi.
“Bahaya ini, berupa bahaya primer yaitu yang berupa bahaya awan panas guguran dan jatuhan material letusan. Bahaya sekundernya berupa bahaya aliran lahar akibat curah hujan tinggi yang terjadi di sekitar puncak atau lereng Gunung Semeru,” pungkas Hendro Wahyono.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby