Jakarta, Aktual.co — Menteri ESDM Sudirman Said angkat bicara terkait mencuatnya isu reshuffle di kabinet kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengaku tidak tidak berkeberatan jika direshuffle.
“Banyak wartawan-wartawan bertanya kalau direshuffle gimana? Saya jawab, it doesn’t matter,” kata Sudirman di City Plaza, Jakarta, ditulis Rabu (6/5).
Menurutnya, jika memang seseorang tidak layak menduduki suatu jabatan, maka dia tidak berkeberatan dilengserkan, terlebih hal tersebut untuk membangun suatu negara. “Masih banyak orang yang belum move on, kalau kata anak-anak muda. Enggak mungkin berubah, model-model korupsi dan lain-lain itu. Tapi saya percaya itu bisa,” pungkasnya.
Sebelumnya diwartakan,  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku tidak tahu secara rinci permasalahan dugaan korupsi antara SKK Migas dan PT Trans-Pacific Petrochemichal Indotama (TPPI). Ia berdalih, masa kerja yang baru enam bulan membuat dirinya kurang begitu memahami permasalahan ini.
“Tentu saya tidak bisa jawab karena saya baru masuk enam bulan lalu,” kata Sudirman saat ditanyai wartawan di kantor SKK Migas, City Plaza, Jakarta, Selasa malam (5/5).
Seperti diketahui, Penyidik Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri telah menggeledah kantor SKK Migas dan TPPI terkait dugaan korupsi dan tindak pencucian uang yang merugikan negara hingga USD220 juta atau hampir mencapai Rp2 triliun.
Ia hanya menuturkan bahwa, TPPI merupakan kilang yang baik karena memiliki kualitas dan produksi minyak yang bagus. Selain itu, lokasi pengeboran TPPI di Tuban, Jawa Timur merupakan lokasi yang strategis karena bisa mengembangkan industri hilir.
“Karena sebetulnya pemerintah sudah punya hak mayoritas, tetapi sayang dibelakangnya banyak persoalan. Mudah-mudahan persoalan ini akan diurai melalui proses ini dan segera tuntas sehingga pemerintah bisa mengontrol dan menambah kapasitas pengolahan kita,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: