Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham (IHSG) pekan lalu menguat karena terapresiasinya nilai tukar Rupiah dan belum adanya keputusan dari pertemuan The Fed. Pelaku pasar pun memanfaatkan momentum tersebut untuk kembai melakukan akumulasi beli.
Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan laju positif IHSG didukung menguatnya saham-saham di bursa saham Asia. Namun, menurutnya penguatan tersebut tanpa disadari IHSG kembali membuka utang gap.
“Utang gap 5113-5127 dimana utang gap 5059-5076 belum terlunasi karena lonjakan kenaikan sebelumnya dan masih jualannya asing seiring berlanjutnya aksi profit taking yang mereka lakukan,” tulis Reza dalam risetnya.
Pada perdagangan Senin (22/12) Reza memperkirakan IHSG berada pada rentang support 5.118-5.138 dan resisten 5.153-5.171. Sepanjang tidak dimanfaatkan untuk sell-off, kata dia, maka laju IHSG dapat berpotensi menguat kembali.
“Meski masih ada ruang untuk kembali melanjutkan penguatan, namun potensi tersebut dapat terganggu jika volume jual mulai membesar dibandingkan volume beli seiring keinginan untuk profit taking,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















