Jakarta, Aktual.co —Tim Reformasi Tata Kelola Migas mengaku sudah memanggil Integrated Supply Chain (ISC), anak usaha PT Pertamina (Persero) yang diketahui berperan besar dalam proses usaha jual beli minyak yang dilakukan Petral.
“ISC sudah dipanggil. Kita ketemu dalam rapat dengan Pertamina,” ujar anggota tim Reformasi Tata Kelola Migas , Agung Wicaksono kepada Aktual.co di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (21/12).
Agung yang juga anggota UKP4 menjelaskan bahwa ISC adalah salah satu divisi usaha Pertamina yang berperan besar dalam bisnis migas.

“Dia (ISC) yang menetapkan spek, volume, kebutuhan. Lalu dikembalikan ke Petral untuk dijalankan. Jadi memang benar ISC sangat signifikan perannya,” ucap Agung.
Hanya saja Agung tidak menjelaskan, apakah ISC ini juga akan diusut. Dia juga diam ketika disebut bahwa ada banyak dugaan kejanggalan dalam ISC.
“Beberapa waktu lalu kita sudah datangkan ISC rapat. Waktu itu dengan Pertamina semua. Sudah kok,” kilahnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Tim Khusus Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri mengatakan bahwa Petral ternyata hanya trader, pedagang. “Kita melakukan proses rekomendasi berdasarkan kajian. Apa itu Petral, kegiatannya apa saja. Banyak yang enggak tahu bahwa Petral lakukan trading juga. Selain impor juga ekspor,” katanya.

Jadi, seperti pengakuan Agung Wicaksono, Integrated Supply Chain (ISC) lah sebenarnya lembaga penting dibalik bisnis migas Petral.

Sekadar informasi, Menteri ESDM Sudirman Said sangat paham apa yang dilakukan ISC dalam bisnis migas di Indonesia saat di masih sebagai pejabat Deputi Direktur Integrated Supply Chain di era Dirut Pertamina Ari Soemarno.

Karir Sudirman di ISC terhenti ketika Dirut Pertamina yang baru, Karen Agustiawan pada Jumat (20-3- 2009) dalam sebuah acara tertutup di Kantor Pusat Pertamina, mencopot jabatannya di ISC. 

Artikel ini ditulis oleh: