Jakarta, Aktual.co —Indonesia disebut sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang membeli minyak kadar Ron88. Namun di sisi lain, Indonesia tidak bisa ikut menentukan harga minyak Ron88 ini. Kenapa?
Kepala Tim Khusus Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri mengatakan, Indonesia tidak bisa ikut menentukan harga minyak Ron88 karena tidak ikut dalam proses pembentukan Ron88 itu alias murni sebagai pembeli polos.
“Alasan lain, Ron88 juga tidak likuid di pasar karena memang tidak ada negara yang memakainya. Bahkan di Asia Tenggara saja, hanya Indonesia satu-satunya yang menggunakan Ron88,” jelas Faisal.
“Yang banyak diproses di pasar itu kan Ron92, tapi kita tidak pesan,” cetusnya.
Dengan dasar ini, lanjut Faisal, nantinya Indonesia akan menarik premium Ron88 di pasar paling lambat dua bulan kedepan.
Lantas, berapa kebutuhan dana Pertamina untuk melakukan ini? Faisal lagi-lagi belum bisa menjawab karena masih dalam proses penghitungan oleh Pertamina.
“Katanya Pertamina dua minggu untuk kalkulasi. Ini cepat. Kerjaan Pertamina jadi bertambah gara-gara kami,” ucap Faisal./M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh: