Jakarta, Aktual.co —Kepala Tim Khusus Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM)  Faisal Basri curhat ketika ditanya tentang audit yang dilakukan RTKM terhadap Petral. Dia juga bergeming ketika ditanya soal kerjasama Migas Indonesia dengan Sonangol.

“Saya enggak apa-apa difitnah. Dibilang masuk angin dan segala macam, padahal kita sampaikan sesuatu berdasarkan pendalaman,” ujarnya kepada Aktual.co usai jumpa pers di kantor kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (21/12)

Faisal mengatakan, isu soal Petral memang macam-macam dan simpang siur. Namun apa yang disampaikan oleh tim reformasi semua berdasarkan kajian mendalam baru kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi.

“Kita melakukan proses rekomendasi berdasarkan kajian. Apa itu Petral, kegiatannya apa saja. Banyak yang enggak tahu bahwa Petral lakukan Trading juga. Selain impor juga ekspor,” jelasnya.

Faisal juga mengingatkan bahwa Indonesia nantinya pasti akan lebih banyak konsumsi BBM sedangkan produksi menurun. Inilah alasannya, kenapa Indonesia harus melakukan trading atau jual-beli migas. “Nantinya, dalam trading ini apakah lebih banyak perusahaan IOC atau bagaimana. Itu nanti,” tukasnya.

Lantas, bagaimana dengan Sonangol? Faisal mengaku hal itu tidak ada urusannya dengan tim yang dia kepalai. “Soal Sonangol bukan urusan kami. Bukan tugas kami,” sergah Faisal sambil berlalu./M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh: