Jakarta, Aktual.co — Sepuluh hari setelah gempa kuat dan tanah longsor di Nepal, banyak jalan yang terhalang akhirnya bisa dibersihkan di Persimpangan Barhabise-Tatopani di Kabupaten Sindhupalchowk di Nepal.

Polisi Bersenjata Tiongkok memulai operasi pembersihan jalan dari wilayah perbatasannya pekan ini dan menolak sejumlah warga lokal. Bersamaan dengan operasi pembersihan, puluhan mayat telah ditemukan dari persimpangan jalan dari Desa Chaku ke Kodari, kabupaten terakhir yang berbatasan dengan Tiongkok.

Kumar Shreshta, Sekretaris Senior Wilayah Sindhupalchowk di Kamar Dagang dan Industri Nepal-Tiongkok (NCCCI), mengatakan pihaknya telah mengkremasi sembilan mayat di Wilayah Chaku setakat ini.

“Kami yakin masih ada mayat yang akan ditemukan, sebab banyak orang masih hilang di daerah ini,” katanya seperti diberitakan kantor berita Xinhua, Selasa (5/5).

Masih belum ada data resmi mengenai berapa orang yang hilang akibat tanah longsor, sementara banyak jalan benar-benar tertutup. Setiap menit, ada kekhawatiran mengenai tanah longsor lain sebab rangkaian gunung membentang di kedua sisi Jalan Raya Araniko.

Akibat resiko besar, tak ada kendaraan yang telah memasuki daerah tersebut sejak hari tanah longsor terjadi pada hari kedua setelah gempa dengan kekuatan 7,9 pada Skala Richter mengguncang Nepal pada 25 April. Di jalan menuju Tatopani dengan menggunakan kendaraan lalu dilanjutkan dengan jalan kaki, setengah lusin mayat dapat terlihat tergeletak di jalan.

Artikel ini ditulis oleh: