Malang, Aktual.co — Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Malang, menggelar unjuk rasa mendesak pemerintah agar memberikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua sebagai solusi demokratis, di depan kantor DPRD Kota Malang, Jumat (19/12). 
Koordinator aksi Yustus Leitusamu mengatakan bahwa aksi ini adalah peringatan ilegalnya Trikora pada 19 Desember tahun 1961 yang dikumandangkan Soekarno di Alun-alun Utara Yogya, yang salah satu isinya menuntut pembentukan Papua Barat yang sudah deklarasi merdeka pada 1 Desember 1961 supaya digagalkan.
“Ini adalah peringatan perampasan hak kami yang ingin bebas menentukan nasib sendiri,” kata Yustus, disela aksi.
Dia menambahkan, pengiriman pasukan TNI ke bumi Papua sering menimbulkan masalah dan dituding sebagai penyebab maraknya aksi kebrutalan. Kasus terakhir, delapan warga Papua harus tewas dan beberapa diantaranya luka parah ditangan anggota TNI yang bertugas disana.
“Ini adalah kado natal terburuk rezim Jokowi,” tegasnya.
Para mahasiswa ini bahkan dengan lantang menolak kehadiran Jokowi di Papua dalam rangka merayakan Natal pada tanggal 27 Desember mendatang. Selain itu, AMP juga menuntut agar pemerintah menarik TNI Polri dari Papua, dan mendesak agar PT Freeport, LNG Tangguh ditutup, karena dianggap sebagai biang kejahatan di tanah Papua.

Artikel ini ditulis oleh: