Jakarta, Aktual.co — Kulit manusia adalah lapisan luar dari tubuh dan merupakan organ terbesar dari sistem yang menutupi jaringan dan organ tubuh bagian dalam. Kulit memainkan peran penting dalam melindungi tubuh terhadap patogen, seperti bakteri, jamur, virus, serta mikrobiologi lain yang tak kasat mata.

Begitu pun dengan bayi. Kulit bayi yang strukturnya masih sangat sensitif, halus dan lembut, memiliki fungsi yang sama dengan kulit orang dewasa. Kulit bayi melindungi organ-organ sensitif di dalam tubuh, menjaga agar bayi berada pada suhu yang tepat, dengan mengeluarkan keringat untuk mendinginkan suhu tubuh.

Bulu-bulu halus pada permukaan kulit bayi, berfungsi menghangatkan. Dan, ribuan ujung syaraf sensitif pada kulit, adalah penghubung antara tubuh bayi dengan dunia luar.

Karena belum sempurna, kulit bayi cenderung mudah mengalami berbagai macam gangguan, diantaranya.
1. Alergi ringan yang mungkin timbul akibat makanan, lingkungan, bahkan zat tertentu yang menempel pada kulit mereka.
2. Iritasi akibat tergesek oleh benda-benda yang memiliki permukaan kasar
3. Kelainan kulit akibat bawaan lahir atau unsur gen etika lainnya, seperti faktor keturunan atau pun mutasi gen atau sel kulit.

“Maka dari itu, ibu harus selektif dalam memilih kualitas produk untuk kulit, dan hindarilah produk berbahan SLS,” terang DR dr. Rini Sekartini, MPD, PhD dalam talkshow kesehatan,  di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (18/12).

Untuk diketahui, SLS adalah detergen berbahaya yang biasa digunakan oleh industri pembersih yang efeknya pada kulit secara langsung akan melucuti lapisan minyak atau menyerap kelembaban kulit sehingga kehilangan moisturizer dan disinyalir sebagai pemicu reaksi kanker juga gangguan imun tubuh dengan kontak secara terus menerus. Selain itu, juga pemakaian yang tidak sesuai dengan aturan dosis pemakaian.

Bayi yang mengalami masalah pada kulitnya akan menjadi tidak nyaman, rewel dan kualitas tidurnya terganggu yang pada akhirnya akan menganggu proses tumbuh kembang sang buah hati.

Padahal, bayi di usia dua bulan membutuhkan tidur 15-16 jam per hari yang terbagi dalam beberapa sesi tidur. Disamping itu, ketidaknyamanan pada bayi akan membuatnya sibuk untuk menggaruk bagian kulit yang terkena gangguan.

Orang tua harus cermat dalam memilih produk perlindungan kulit untuk bayi agar tidak menimbulkan efek samping.

Artikel ini ditulis oleh: