Jakarta, Aktual.co — Anggrek bulan (atau phalaenopsis amabilis), merupakan salah satu jenis bunga asli Indonesia yang ditemukan ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Anggrek bulan ini termasuk tanaman monopodial.
Ciri khas daun anggrek bulan berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih serta berbentuk bulat memanjang. Bunga anggrek ini juga harum. Anggrek bulan dapat tumbuh hingga diameter 10cm lebih. Sekarang ini telah banyak anggrek bulan hasil persilangan yang mempunyai corak dan warna beragam.
Anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka). Jenis anggrek bulan dapat dijumpai di Taman Anggrek Ragunan (TAR), Jakarta Selatan.
“Harga anggrek bulan di sini ada yang dari Rp60.000 sampai Rp80.000. yang kita jual disini sudah lebih dari setahun,” kata Abah, salah satu petani di TAR, di Jakarta Selatan.
Abah menuturkan, banyak penjual anggrek di sekitar Jakarta dan luar kota yang mengambil barang dagangannya di TAR. Merawat anggrek bulan dari bibit, menurut Abah, tidak terlalu sulit.
“Kita mulai beli dulu bibit anggrek bulan yang kecil harganya Rp6.000 sampai Rp10.000. Lalu anggrek bisa ditempatkan keranjang khusus. Satu keranjang bisa muat 24 pot. Bisa juga pakai trey,” paparnya menjelaskan.
Tiga bulan pertama perawatan, kata Abah, cukup disiram pagi dan sore dengan dicampur larutan gromor untuk merangsang pertumbuhan. “Cukup kasih 2 gram per liter air saja. Larutan itu disiramkan tiga hari sekali pada media tanam. Tapi, bisa juga disemprotkan ke daun,” katanya lagi.
Ketika anggrek bulan berumur tiga bulan dan akarnya sudah kelihatan, lanjutnya, pemilik bisa memindahkan tanaman hiasnya itu ke pot transparan (berlubang) berdiameter 15cm. “Agar terhindar dari kelebihan air yang akan mengakibatkan pembusukan akar,” katanya lagi.
Setelah itu, anggrek bulan dapat dipupuk menggunakan dekastar (atau slow lirize). Saran ia, anggrek bulan tidak butuh banyak air. Jika terlalu banyak air, anggrek dapat busuk dan mati.
Tambahnya, anggrek harus dipupuk berulang untuk merangsang, membentuk bunga, memperkuat cabang-cabang dan tangkai. Setelah anggrek bulan berbunga, saran ia lagi, pehobies bisa langsung memindahkan ke tempat yang diinginkan.. Ia menyarankan, agar bunga atau mahkota bunga anggrek bulan jangan terkena air.
“Apalagi kalau di semprot pakai selang, waduh bisa langsung busuk dan rontok dia. Kalau sudah terlanjur rontok, tangkai bunga jangan di potong ya. Pupuk ulang aja, biar nantinya keluar lagi calon bunga dan cabang tangkai bunga baru,” pungkasnya.
Sekedar informasi, TAR telah berdiri sejak 1980 dengan luas area sekitar lima hektar. Lingkungannya terbagi menjadi 42 kavling yang disewakan kepada para petani dan pedagang anggrek. TAR juga memiliki beberapa fasilitas. Diantaranya, kantor informasi, ruang pertemuan, ruang pameran, kantin, tolilet, Mushala dan tempat parkir. Tempat tersebut dibuka untuk umum, mulai pukul 08.00-17.00 WIB.
Artikel ini ditulis oleh:

















