Jakarta, Aktual.co — Pengamat dan pelaku seni budaya Bali Kadek Suartaya menganggapp gong kebyar selama seabad keberadaannya telah menjadi salah satu ekspresi keindahan masyarakat di Pulau Dewata itu.
“Gong kebyar dalam dinamikanya mewarnai peradaban yang mengusung sinergi estetika-relegi-solidaritas,” kata dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu, Rabu (17/12).
Menurut dia, gong kebyar sebagai sebuah teks telah berinteraksi positif saling memengaruhi seni pertunjukan Bali. Jika dikaji secara lebih mendalam, maka seni karawitan memberikan sumbangan pada penguatan sosio-kultural masyarakat Bali.
Hal itu tercermin dalam semangat kompetisi gong kebyar, dipandang secara holistik teks dan konteks, telah seratus tahun gamelan gong kebyar mengawal budaya Bali.
Gong kebyar diwarisi masyarakat Bali awalnya adalah milik banjar atau desa di Bali utara yang menyebar luas ke Bali selatan hingga akhirnya mendunia.
Bentuk fisik sejak kelahirannya 100 tahun silam umumnya dengan tungguh instrumen yang masih bersahaja yang sering disebut “lelengisan” atau tanpa hiasan ukiran dan warna prada.
Suartaya menambahkan bahwa gong kebyar berkembang saat dimulainya lomba gong kebyar atau “Utsawa Merdangga” pada tahun 1968. Utusan masing-masing kabupaten di Bali masih tampil dengan fisik gamelan yang sederhana.
Kendati demikian, gong kebyar yang dibeli dengan susah payah oleh warga desa adat dipelihara dengan telaten.
“Tidak sembarang warga, terutama anak-anak, diperbolehkan memainkan gamelan. Sebab untuk dapat mengikuti tren gong kebyar yang merebak di Bali sejak tahun 1950-an itu memerlukan biaya dan pengorbanan yang besar pada situasi krisis ekonomi yang sedang terpuruk,” ujar Kadek Suartaya.
Selain dana, masyarakat yang ingin memiliki gong kebyar juga berkorban perasaan yang harus melebur gamelan yang telah dimiliki seperti semarapagulingan atau palegongan agar dapat berkebyaria.
Walau begitu kuatnya pesona gong kebyar memaksa masyarakat desa adat mengikhlaskan gamelan warisan leleluhurnya dirubah menjadi gong kebyar.
Artikel ini ditulis oleh:
















