Semarang, Aktual.co — Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB (atau Human Rights Watch) menuduh Arab Saudi telah menjatuhkan bom curah produksi Amerika Serikat, dengan tujuan memerangi pemberontak Houthi di Yaman. Namun demikian, pihak pemerintah Saudi membantah tuduhan tersebut.
Brigjen Ahmed Asiri, juru bicara Militer Saudi kepada CNN mengungkapkan, bahwa pihaknya menggunakan CBU-105 untuk kendaraan lapis baja Angkatan Darat-nya di Yaman, namun tidak berada di dalam kota.
“Sejauh ini, tidak ada pejuang asing di Yaman,” kata Asiri kepada CNN.
Untuk dikteahui, bom kecil tersebut, jika meledak menyebabkan ledakan dahsyat, serta dapat membunuh atau membuat seorang terluka parah dalam jarak yang cukup jauh.
Perjanjian internasional menyatakan, bahwa bom cluster digunakan oleh 116 negara. Meski begitu, Amerika Serikat, Arab Saudi dan Yaman tidak ada dalam perjanjian tersebut.
Sekedar informasi, bom cluster bila gagal mendeteksi target mereka, maka bom itu bisa ‘meledakkan diri’ di udara. Terkadang, mekanisme tersebut tidak bekerja, dan sering salah mengenai target.
Di kesempatan yang sama, Asiri juga mengkritik Organisasi HAM itu terkait tudingan yang salah. Kata dia, informasi itu didapatkan dari Milisi Houthi.
Artikel ini ditulis oleh:

















