Yogyakarta, Aktual.co — Penyusutan areal sawah sebagai salah satu lahan pertanian di DIY dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan cukup drastis.
Data Dinas Pertanian DIY mencatat pengurangan areal pertanian di DIY berkurang sebanyak 100-200 hektar pertahun. Penyusutan areal pertanian itu tercatat paling banyak terjadi di kabupaten Sleman dan Bantul.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian DIY, Djarot Margiantoro, mengatakan bahwa pihak Dinas Pertanian DIY telah berupaya menghambat penyusutan areal lahan pertanian tersebut dengan menyusun sejumlah kebijakan sebagai tindak lanjut UU Perlindungan Lahan Pangan, salah satunya melalui penerbitan Peraturan Daerah (Perda).
“Perda sudah ada, tinggal Pergubnya saja. Namun untuk menentukan mana areal yang dilindungi itu kan menjadi kewenangan kabupaten. Sayangnya kabupaten sendiri belum berani menentukan mana lahan yang harus dilindungi,” kata Djarot, Selasa (16/12).
Dengan keterbatasan wilayah serta terus menyusutnya lahan pertanian tersebut membuat DIY tidak menjadi prioritas dalam rencana pemerintah pusat mengembangkan sejumlah daerah dalam rangka mewujudkan target swasembada pangan nasional tiga tahun kedepan.
“DIY memang tidak menjadi prioritas. Meski sebenarnya kita telah mampu swasembada pangan, bahkan surpus. Namun dengan adanya sejumlah perbaikan baik itu terkait jaringan irigasi dll, diharapkan DIY dapat berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Meski dua faktor yang diharapkan naik yakni IP dan produktifitas DIY sebenarnya sudah cukup tinggi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:

















