Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi VI DPR RI, Hafidz Tohir menyesalkan keinginan Menteri BUMN, Rini Soemarno agar orang asing bisa menjadi Dirut BUMN.
“Saya sangat menyesalkan hal tersebut. Semakin jelas Rini Soemarno bekerja untuk siapa,” kata Hafidz di Jakarta, Selasa (16/12).
Adanya orang asing yang akan menjadi Dirut BUMN, katanya, sama artinya menjual negara ini kepada asing. “Kita telah kehilangan ruh perjuangan 45 dan tidak berpijak kepada UUD 1945,” katanya.
Ia menyebutkan, sewaktu Rini menjabat Direktur Utama Astra Motor, Indonesia tak mampu memproduksi mobil nasional.
“Dulu juga sewaktu dia menjabat Dirut Astra Motor, Indonesia tidak kesampaian membuat mobil nasional karena Jepang masuk dan menghalangi secara industri melalui kepanjangan tangan Toyota Jepang di Astra Indonesia,” kata politisi PAN itu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengatakan tak menutup kemungkinan bisa saja direktur perusahaan pelat merah berasal dari negara lain. Mereka, kata Rini, bisa menjadi petinggi perusahaan milik pemerintah itu jika sudah lolos seleksi yang ditetapkan Kementerian BUMN.
“Bisa saja CEO orang asing. Tapi, kami ambil dari dalam. Masak nggak ada yang mampu,” kata Rini kemarin.
Rini beralasan, perusahaan BUMN membutuhkan ahli (expert) untuk memimpin perusahaan tersebut. Tahun depan, akan ada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perusahaan tersebut harus menghadapi pasar bebas itu.
Petinggi perusahaan BUMN itu harus punya kompetensi yang tinggi untuk menghadapi perdagangan di MEA. Dia mencontohkan perusahaan pelat merah yang sukses berekspansi, yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah mengibarkan namanya di Vietnam.
“Trading kita masih lemah. Oleh karena itu, kami menggunakan head hunter untuk mencari calon direktur yang punya kapasitas dan kemampuan global,” kata dia.
Laporan: Adi Adrian
Artikel ini ditulis oleh:

















