Jakarta, Aktual.co — Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri kembali mencokok dua terduga tersangka teroris, di Sulawesi Tengah.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Div Humas Polri Kombes Agus Riyanto mengatakan, keduanya termasuk dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.
“Tersangka atas nama AW alias Yono Adem alias Yono Adim, 28, berhasil ditangkap pada Rabu 10 Desember 2014 lalu. Karena Yono mengetahui bom Polres Poso yang dirakit di rumahnya,” kata Agus, di gedung Div Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/12).
Selain itu, sambung Agus, Yono juga berperan sebagai bendahara dan penyuplai logistik kelompok Santoso yang berada di pegunungan.
Agus menjelaskan, Yono diciduk sekira pukul 06.20 WITA di perempatan jalan Kalimantan, Jalan Pulau Seram, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso. “Diduga terkait jaringan MIT,” sambungnya.
Berselang sehari, lanjut Agus, pada 11 Desember 2014 Densus AT 88 Polri mencokok FM alias Farid Tinombo, 32, yang juga turut bersama Yono Adem bergabung dalam MIT pimpinan Santoso.
“Bersama Yono Adem ikut pelatihan militer yang diselenggarakan kelompok MIT pimpinan Santoso. Selain itu, juga menerima hasil pencurian sepeda motor dalam rangka fa’I dari Kalman, Yono Adim,” jelasnya.
Tak sampai disitu, Farid pernah ikut meracik bom bersama Yono. “Saat itu yang mengajar almarhum Arif, terkait bom cair. Farid juga ikut dalam pelemparan bom ke anggotan saat penangkapan Yasin dan Kholid di Kanyamanya Poso beberapa waktu lalu,” bebernya.
Farid sendiri diciduk pada 11 Desember 2014, pukul 06.20 WITA di Jl Trans Sulawesi Tinombo, Kabupaten Parigi Maotong saat menuju pasal Slavu. Pria yang lahir di Toli-Toli ini, sempat bersembunyi di Pondok Daeng Koro. Sementara Yono, sudah lama masuk ke dalam DPO. “Kedua tersangka kini masih dalam pendalaman,” demikian Agus.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu

















