Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antar Bank di Jakarta semakin melemah hampir mencapai Rp12.790 per USD. Menteri Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan melemahnya nilai tukar ini tidak hanya terjadi pada mata uang rupiah sajam melainkan sejumlah mata uang di beberapa negara.

“Tren penguatan dolar AS karena mata uang tersebut “pulang kampung” setelah berada cukup lama di beberapa negara berkembang atau emerging market,” ujar Sofyan Djalil  di Jakarta, Senin (15/12).

Menurutnya, opportunity di AS saat ini lebih baik, maka dollar mulai kembali ke AS. Hal ini menyebabkan depresiasi di berbagai mata uang di Asean.

“Seluruh mata uang dunia mengalami pelemahan terhadap dolar,” ujarnya.

Kondisi ini, lanjutnya, merupakan antisipasi pertemuan bank sentral AS, The Fed yang rencananya bakal diadakan terakhir untuk tahun ini.

“Federal Open Market Committee (FOMC) disebut akan diadakan tanggal 19 Desember. Kalau keputusan FOMC, misalnya, mau menaikkan suku bunga Fed, investasi dolar AS bakal lebih menarik,” pungkasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan pantauan Aktual, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mematok kurs jual dolar AS di Rp12.790. Sementara kurs beli ada di Rp12.490 Sedangkan di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), mematok kurs jual dolar AS adalah di Rp12.757, kurs beli sebesar Rp12.593.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka