Medan, Aktual.co — Presiden Jokowi dinilai lemah terkait isu kemanusiaan internasional, khususnya menghadapi Amerika Serikat.
Selain ditengarai lemahnya penegakan HAM di negeri sendiri, Indonesia dinilai punya sisi ketergantungan yang cukup tinggi terhadap negara adidaya (AS) itu.
“Sisi lainnya lagi tingkat ketergantungan Indonesia kepada AS sangat tinggi. Ekonomi politik dan sebagainya, condong kita kan sangat besar,” urai Direktur Kontras Sumut, Herdensi Adnin kepada Aktual.co di Medan, Jumat (12/12).
Atas kelemahan penegakan HAM dan ketergantungan terhadap Amerika Serikat itu, Jokowi diragukan untuk dapat bersikap tegas.
Apalagi soal sikap mendua Amerika Serikat dalam menyikapi persoalan-persoalan kemanusiaan, misalnya kasus interogasi brutal CIA terhadap tersangka Al-Qaeda yang dilaporkan Senat Amerika Serikat.
“Kita ragu, pemerintah (akan) bersikap tegas melihat sikap mendua AS soal kemanusiaan. Kita susah, kita sendiri masih abai pada persoalan kemanusiaan, soal disabilitas, apalagi kemudian mau melihat Amerika Serikat,” tandasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia, termasuk kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat Hak Asasi Manusia, disebut ‘diam’ terkait laporan kejahatan CIA.
Hal ini dikatakan Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana, menanggapi laporan kejahatan CIA dan momen peringatan hari Hak Asasi Manusia, yang jatuh pada hari Rabu (10/12) kemarin.
“Seharusnya sekarang kita marah terhadap AS karena melanggar HAM dan berpotensi melakukan itu. Apalagi bertepatan dengan hari HAM (kemarin), saya ngga dengar pemerintah atau lembaga HAM mengutuk,” kata Hikmahanto kepada Aktual.co, Kamis (11/12).

Artikel ini ditulis oleh: