Jakarta, Aktual.co — PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memproyeksikan penurunan raihan kontrak baru pada tahun 2014 ini menjadi Rp10,5 triliun disebabkan mundurnya beberapa proyek yang telah direncanakan sebelumnya.
“Adanya perkiraan itu, berdampak pada target pendapatan usaha yang juga menurun menjadi Rp9,2 triliun dibandingkan realisasi tahun 2013 sebesar Rp9,8 triliun,” kata Corporate Secretary Adhi Karya Tbk Ki Syahgolang Permata dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (12/12).
Dengan demikian, lanjut dia, laba bersih Adhi Karya tahun ini diprediksi menjadi Rp322,9 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp405,9 miliar.
Ia mengemukakan bahwa hingga November tahun 2014 ini perseroan baru memperoleh kontrak baru sebesar Rp6,3 triliun atau setara dengan 39 persen dari target tahun ini senilai Rp15,2 triliun.
Ia memaparkan bahwa raihan kontrak baru itu didominasi oleh proyek-proyek gedung sebesar 59,4 persen, jalan dan jembatan 21,1 persen dan sisanya proyek infrastruktur lainnya.
Ia juga mengatakan bahwa salah satu faktor rendahnya pencapaian kontrak baru itu seiring dengan adanya kegiatan pemilihan umum (Pemilu) termasuk transisi pemerintahan baru.
Kendati demikian, hingga awal Desember 2014 ini, Adhi Karya Tbk berhasil meraih beberapa kontrak baru diantaranya proyek EPC pembangunan pabrik Ammonia-Urea II di Gresik, Jawa Timur, milik PT Petrokimia Gresik sebesar 473,321 juta dolar AS ditambah Rp601,401 miliar sehingga total nilai kontrak sekitar Rp6,304 triliun.
“Proyek itu merupakan ‘joint operation’ bersama Wuhuan (Tiongkok). Porsi ADHI sebesar 25 persen dan sisanya dimiliki Wuhuan,” papar Ki Syahgolang Permata.
Untuk 2015, lanjut dia, perseroan mencanangkan target perolehan kontrak baru sebesar Rp15,2 triliun, dimana lini bisnis jasa konstruksi ditargetkan meraih kontrak baru sebesar Rp12,5 triliun, EPC sebesar Rp460,1 miliar, properti realti Rp1,7 triliun, dan “precast concrete” Rp479,6 miliar.
Sementara total pendapatan usaha di 2015 direncanakan sebesar Rp13,2 triliun. Dan laba bersih ditargetkan sebesar Rp440,1 miliar.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















