Jakarta, Aktual.co —Cerdas saja tidak cukup untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil yang baik di lingkungan Pemprov DKI. Tapi juga harus punya hati nurani dan jujur.
Ucapan itu dilontarkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengomentari bakal dilakukannya kebijakan rotasi besar-besaran pegawai Pemprov DKI bulan Desember ini.
Kata mantan Bupati Belitung Timur itu, rotasi dilakukan untuk memutus mata rantai pegawai yang dianggap sering berlaku tidak baik dalam tiga bulan terakhir.
Jumlah pegawai yang akan dirotasi pun tidak tanggung-tanggung. Mencapai 6.000 pejabat. Mulai dari eselon dua, tiga, dan empat. Mereka-mereka yang dimutasi adalah yang dianggap menunjukkan kinerja buruk.
Ahok tak memungkiri akan muncul penolakan dari para pejabat yang kena rotasi. Tapi dia tak mau ambil pusing. “Kalau ada PNS yang sakit hati enggak apa-apa,” ujarnya, di Balaikota DKI, Kamis (11/12).
Namun, Ahok mengaku tetap membuka peluang bagi pegawai yang kena rotasi untuk kembali ke jabatannya semula.
“Kalau misalnya bapak ibu berkinerja baik dan merasa tidak senang saya pindah jabatkan, lapor saja ke saya. Nanti saya analisa untuk kembali ke jabatan semula,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















