Jakarta, Aktual.co — Diskusi Kamisan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kumis Kemenpora), membahas permasalahan pengelolaan suporter sepakbola di Indonesia, khususnya kerusuhan antar suporter.
Diskusi yang digelar di ruang Media Centre Kemenpora, Jakarta, Kamis (11/12), dihadiri oleh tiga narasumber yakni Ari Julianto (wartawan olahraga senior), Budi Setiawan (Member Development and Stakeholders Affairs Director) dan Gatot S. Dewa Broto (Deputi V Bidang Keharmonisan dan Kemitraan Kemenpora).
Dikatakan Ari Julianto, wartawan senior dari salah satu media lokal di Indonesia, minimnya edukasi mengenai “law of the game” (peraturan pertandingan) dari sepakbola itu sendiri, penyebab terjadinya keributan antar suporter sepakbola.
“Terjadinya bentrokan antar suporter karena ketidakpahaman mereka (suporter) akan peraturan sepakbola itu sendiri. Selain itu, makin maraknya kerusuhan antar suporter, juga karena tidak adanya pengusutan secara tuntas dari aparat mengenai tindakan represif yang dilakukan oleh suporter,” sesal Ari.
Meski begitu, pendapat berbeda dikatakan oleh perwakilan dari PSSI. Untuk paling tidak meminimalisasi permasalahan kerusuhan adalah dengan perbaikan infrastruktur dan pemantapan regulasi.
“Dalam peraturan Konfederasi Sepakbola Internasional (FIFA) tidak mengatur suporter secara langsung. Infrastruktur yang memadai, jarak lapangan dengan tribun agak berjauhan. Selian itu dari sisi regulasi juga harus diperhatikan,” ujar Budi.
Menanggapi hal tersebut, pihak Kemenpora yang diwakili oleh Ketua Deputi V mengatakan bahwa, pihaknya akan segera melakukan aksi nyata untuk permasalahan antar suporter di Indonesia.
“Menpora beberapa waktu lalu sudah melontarkan wacana untuk berdiskusi dengan suporter. Iya paling tidak diskusi itu bisa meminimalisasi kerusuhan antar suporter sepakbola Indonesia,” harapnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















