Jakarta, Aktual.co — Pakar ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Sri Adiningsih mengatakan, kerjasama Indonesia dengan Bank Pembangunan Infrastruktur Asia (AIIB) harus dikaji mendalam. Jangan sampai kerjasama itu hanya memberatkan APBN sedangkan pemanfaatannya tidak maksimal.
“Kalau bicara kerjasama pembiayaan untuk infrastruktur sih boleh-boleh saja. Tapi kaji dulu, apakah benar Indonesia mendapat banyak keuntungan? Pastikan dulu kontribusinya seperti apa jika kerjasama ini dijalankan,” ujar Sri Adiningsih kepada Aktual.co, Kamis (11/12).
Jika tidak ada kajian tentang untung dan rugi dalam kerjasama ini, maka Indonesia bisa semakin banyak menanggung beban. Kedepan, kas negara juga bisa tergerus karena semakin besar utang yang harus ditanggung.
Menurut Sri, kajian juga harus sampai pada siapa yang nantinya akan memakai dan memanfaatkan dana dari kerjasama dengan AIIB itu.
“Hitung peneyertaan modalnya seperti apa, lalu siapa yang memakai dana pembiayaan itu? Memang benar kita butuh pembiayaan untuk infrastruktur, tapi tetap saja harus dilihat secara mendalam antara biaya yang didapat dan beban yang akan ditanggung,” tuntas Sri.
Laporan: M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh: