Jakarta, Aktual.co — Di tengah skandal korupsi beberapa pejabatnya, sebanyak 209 anggota FIFA akan memilih presiden baru pada hari ini, Jumat (29/5).

Pangeran (Prince) Yordania, Ali bin al-Hussein (39) menghadapi Sepp Blatter (79), yang telah menjadi presiden FIFA sejak tahun 1998 silam.

Blatter menolak panggilan untuk mengundurkan diri, kemudian dipimpin oleh Presiden UEFA Michel Platini, pasca skandal penyuapan dan pemerasan dijatuhkan terhadap pejabat FIFA oleh Jaksa AS.

Sebaliknya Blatter, yang sedang memperpanjang jabatan kelimanya itu di badan sepak bola dunia tersebut, berjanji untuk mengembalikan kepercayaan FIFA dan “menemukan cara untuk memperbaiki berbagai”.

Membuka pertemuan kongres tahunan FIFA di kota Zurich, Kamis (28/5) menjelang pemilihan presiden, ia mengatakan, “Ini adalah petama kali terjadi dan sulit untuk FIFA.”

“Ini harus jatuh ke saya untuk menegakkan tanggung jawab saya demi menyelamatkan organisasi.”

Blatter telah mengutuk “tindakan individu” dengan membawa “rasa malu dan penghinaan” di dalam sepak bola dalam skandal korupsi.

Namun, dia mengatakan bahwa meskipun banyak yang menahannya “bertanggung jawab” untuk organisasi sepakbola dunia itu, dia mungkin bisa saja “tidak memonitor semua anggotanya sepanjang waktu”.

Di tempat yang berbeda, pihak berwenang Swiss telah meluncurkan penyelidikan kedua dalam pemberian jatah Piala Dunia 2018 dan 2022 untuk Rusia dan Qatar.

Artikel ini ditulis oleh: