Jakarta, Aktual.co — Polandia telah melakukan tekanan terhadap Amerika Serikat, agar negara itu mengakhiri interogasi brutal oleh CIA terhadap para tersangka Al-Qaeda dalam penjara rahasia di wilayah Polandia pada 2003, kata Mantan Presiden Polandia Aleksander Kwasniewski, Rabu (10/12).

“Saya katakan kepada (presiden AS saat itu, George W) Bush bahwa kerja sama ini harus diakhiri dan kemudian memang berakhir,” kata Kwasniewski, dikutip AFP.

Ia berbicara satu hari setelah laporan Senat AS yang keras mengungkapkan bahwa CIA telah menggunakan cara-cara penyiksaan dalam menginterogasi para tahanan setelah serangan teror 2001.

Kwasniewski, yang menjabat sebagai presiden antara 1995 dan 2005, mengatakan ia mengangkat masalah kekhawatiran Polandia menyangkut kegiatan-kegiatan CIA di Polandia ketika ia bertemu muka dengan Bush di Gedung Putih pada 2003.

Ia mengatakan Bush bersikeras bahwa metode-metode yang dijalankan badan intelijen memberikan “keuntungan penting untuk masalah keamanan”.

“Pihak Amerika melakukan kegiatan mereka dalam kerahasiaan seperti itu, yang membuat kami khawatir. Pihak-pihak berwenang Polandia bertindak untuk mengakhiri kegiatan-kegiatan tersebut, yang (kemudian, red) dihentikan atas tekanan dari Polandia.” Pernyataan Kwasniewski itu merupakan yang pertama kalinya diberikan oleh pemimpin tingkat tinggi Polandia sejak diketahui secara terbuka bahwa Polandia mengizinkan keberadaan “lokasi-lokasi hitam” rahasia AS di wilayahnya.

Kwasniewski mengatakan ia sebelumnya setuju untuk “meningkatkan kerja sama intelijen” dengan AS namun bersikeras bahwa ia tidak mengetahui bahwa CIA melakukan penyiksaan di fasilitas-fasilitas rahasianya.

Polandia mendapat tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya antara 2002-2003.

Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa pada Juli mengecam Polandia atas keterlibatannya dalam penyiksaan yang terjadi di wilayahnya terhadap seorang warga Palestina dan Arab Saudi. Kedua tahanan itu kemudian dipindahkan ke penjara AS di Teluk Guantanamo.

Pengadilan tersebut menyimpulkan bahwa Polandia melakukan kerja sama dalam program CIA yang terkenal jahat itu.

CIA menentang temuan-temuan yang terangkum dalam laporan Senat AS tersebut, yang mengatakan bahwa 119 tahanan ditangkap dan dijebloskan ke “lokasi-lokasi hitam” CIA yang rahasia di negara-negara, yang namanya dihapus.

Laporan-laporan sebelumnya menunjukkan bahwa lokasi-lokasi tersebut berada di Afghanistan, Lithuania, Polandia, Romania dan Thailand.

Para jaksa penuntut telah menyelidiki dugaan-dugaan terkait penjara-penjara rahasia CIA sejak 2008. Mereka mengatakan pada Selasa mereka akan meminta akses untuk mendapatkan laporan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: