Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), ditutup terangkat 43,09 poin atau 0,84 persen ke posisi 5.165,40. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 9,16 poin atau 1,04 persen ke posisi 890,07.

“Nilai tukar rupiah yang mengalami apresiasi terhadap dolar AS menjadi salah satu sentimen positif bagi pasar saham domestik,” ujar Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta, Rabu (10/12).

Di sisi lain, lanjut dia, bursa saham global yang mayoritas bergerak menguat juga menjadi salah satu pendorong investor di dalam negeri kembali mengambil posisi akumulasi dan membuat indeks BEI mengalami penguatan.

“Minimnya sentimen di dalam negeri, membuat investor mencermati laju pergerakan bursa saham global,” katanya.

Secara teknikal, ia menambahkan bahwa pergerakan IHSG BEI pada Rabu ini menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut cukup terbuka ke depannya untuk mencapai target batas atas di level 5.229 poin.

Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa kenaikan IHSG BEI masih dibayangi oleh aksi jual pelaku pasar saham yang mulai antisipasi sentimen negatif dari potensi inflasi Desember diperkirakan di atas 2,2 persen akibat kenaikan BBM di pertengahan bulan November lalu.

“Inflasi Desember masih akan membayangi pasar saham domestik,” katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 271,941 kali dengan volume mencapai 4,39 miliar lembar saham senilai Rp4,39 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 177 saham, yang melemah 135 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 92 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 38,69 poin (0,16 persen) ke 23.524,52, indeks Nikkei turun 400,80 poin (2,25 persen) ke 17.412,58, dan Straits Times menguat 5,97 poin (0,18 persen) ke posisi 3.325,81.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka