Malang, Aktual.co — Demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dari kelompok Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Aliansi Mahasiswa Malang berlangsung ricuh, Rabu (9/12).
Ratusan mahasiswa yang berhasil merangsek di halaman gedung dewan memaksa masuk ke dalam gedung. Alhasil saling dorong antara mahasiswa dengan aparat keamanan terjadi.
Ratusan mahasiswa, ini menuntut anggota dewan agar menemui dan menerima aspirasi mereka.
“Kami ingin masuk ke gedung dewan, kami ingin sampaikan suara rakyat, bertemu dengan dewan,” teriak salah seorang orator.
Mahasiswa yang tetap memaksa masuk gedung dewan, akhirnya dipukul mundur oleh aparat kepolisian. Sontak mahasiswa yang sudah naik pitam melakukan pelemparan, baik sepatu maupun batu ke arah aparat. Bahkan, salah seorang mahasiswa dicokok aparat kepolisian.
Koordinator aksi, Nano membeberkan, kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang menindas rakyat Indonesia. Sebab, kenaikan harga BBM ini dilakukan tanpa perhitungan yang jelas.
“Pada dasarnya kenaikan harga BBM dilakukan untuk mempertahankan sistem kapitalisme,” kata Nano beberapa menit lalu.
Naiknya harga BBM, membuat para rakyat miskin menjadi menderita, sebab dengan kenaikan ini membuat harga-harga kebutuhan pokok melambung.

Artikel ini ditulis oleh: