Jakarta, Aktual.co —Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi berharap Forum Betawi Rempug (FBR) kembali bergabung. Kepada Aktual.co, Ketua Umum Bamus Betawi, Zainuddin mengatakan akan melakukan konsolidasi dengan imam besar FBR Lufti Hakim untuk kembali masuk dalam jajaran Bamus Betawi yang terdiri dari 98 ormas tersebut.
“Saya bisa menerima kalau ada organisasi yang merasa kecewa, tapi saya menghormati Kiai Lutfi Hakim. bamus akan upaya menarik FBR dan jajarannya kembali ke Bamus,” ujarnya, di DPRD DKI, Selasa (9/12).
Mengenai alasan FBR hengkang dari Bamus Betawi lantaran tidak sepakat dengan sikap Bamus yang mendukung naiknya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI definitif dan bahkan mengajukan Nachrowi Ramli sebagai cawagub, Zainuddin mencoba meluruskan.
Kata dia, pengajuan nama Nachrowi sebagai cawagub sah-sah saja dilakukan Bamus Betawi. Meski kemudian pengajuan tersebut ditolak Ahok. 
Dikatakan Haji Oding, sapaan akrab ketua DPD Golkar ini, Bamus Betawi yang sudah ada sejak jaman tahun 1980 sudah menjadi bagian yang diperhitungkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Yakni sebagai penyeimbang pemerintahan yang datangnya dari masyarakat inti kota Jakarta.
“Sah-sah saja, dari dulu Bamus sudah bisa mengusulkan Wagub-wagub sebelumnya dari Betawi, bahkan pernah mengisi posisi Gubernur, persolan itu ditolak atau tidaknya juga bukan persoalan kan kewenangan memang di tangan gubernur,” kata Zainuddin. 
Seperti diberitakan sebelumnya FBR menyatakan sikap keluar dari Bamus Betawi. Karena Bamus Betawi yang menyatakan dukungan terhadap dilantiknya Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 
Imam besar FBR Luthfi Hakim bahkan sempat mengeluarkan pernyataan keras saat menyatakan FBR keluar dari Bamus.  Kata dia, sikap Bamus yang mendukung Ahok dengan berharap diangkatnya salah satu putra Betawi, yakni Nachrowi Ramli, sebagai cawagub merupakan bentuk menghina diri di kaki Ahok. “Di saat seluruh elemen masyarakat Jakarta sedang melakukan penolakan terhadap pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta,” ujarnya. 
Dijelaskannya, sikap Bamus Betawi yang mendukung Ahok bermula dari pertemuan segelintir Majelis Tinggi dan pengurus Bamus Betawi di sebuah tempat bernama “Central Aljazeera”. Hasil pertemuan itulah yang kemudian dijadikan sebagai keputusan resmi institusi Bamus Betawi mendukung Ahok. Harusnya, ujar Luthfi, Ahok lah yang mengemis kepada warga Betawi. 
“Bukan sebaliknya kita yang mengemis ke Ahok,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: