Jakarta, Aktual.co — Tol laut menjadi salah satu program yang diunggulkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi. Dalam mendukung pengadaan tol laut tersebut, diperlukan adanya transportasi laut yang memadai untuk mengangkut distribusi dan logistik ke berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya kapal.
Sejalan dengan hal itu, pada tanggal 9 November lalu pemerintah Indonesia mengadakan MoU dengan Tiongkok untuk pengadaan kapal. Kapal impor tersebut rencananya mulai didatangkan ke Indonesia pada Januari 2015 sebanyak 100 kapal per tahun dan dilakukan bertahap sampai lima tahun ke depan.
Pengamat ekonomi dari IPB, Suhana menyayangkan sikap pemerintah yang melakukan impor kapal. Menurutnya, untuk pengadaan tol laut harus dibangun oleh bangsa sendiri, termasuk kapal yang akan digunakan, seperti PT PAL.
“Menurut saya lebih baik tol laut harus dibangun dengan bangsa sendiri, PT PAL harus diperkuat, jangan impor,” ujar Suhana yang dihubungi wartawan Aktual di Jakarta, Selasa (9/12).
Lebih lanjut dikatakan Suhana, jika pemerintah saat ini tetap melakukan impor kapal, sama saja seperti pemerintahan sebelumnya. Dimana saat itu pemerintahan SBY menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) pelayaran rakyat, namun kapal yang digunakan adalah kapal impor.
“Kalau begini caranya, sama saja dengan jaman SBY dulu yang menerbitkan Perpres pelayaran rakyat, tapi kapalnya impor semua. Tol Laut harus dijadikan momentum untuk membangkitkan industri kapal nasional,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















