Jakarta, Aktual.co —  Anggota tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM), Fahmy Radhi membenarkan bahwa perusahaan Senangol EP untuk kerjasama dengan pemerintah terkait dengan impor minyak dibawa oleh Surya Paloh.

Hal itu menyusul polemik yang terjadi terkait perbedaan pernyataan mengenai diskon USD15 per barrel baik yang dikeluarkan pemerintah melaui Menteri BUMN, ESDM maupun Surya Paloh dengan Sonangol sendiri.

“Surya Paloh dibalik kerjasama Sonangol itu suatu fakta yang tidak bisa dipungkiri. Apalagi melihat Surya Paloh sebagai pimpinan partai yang berkoalisi dengan partai Jokowi,” kata dia kepada wartawan, usai acara diskusi, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12).

menurutnya, sah-sah saja bila kerjasama tersebut memang memberikan keuntungan yang bakal diterima pemerintah, bila dibandingkan melalui Petral, maka itu tidak menjadi masalah.

“Kalau pembelian itu lebih murah di banding pembelian melalui Petral, maka itu tidak masalah. Akan tetapi kalau sama dengan harga pasar, kemudian dipaksakan harus dari Sonangol, nah ini namanya mafia migas,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka