Jakarta, Aktual.co — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengajak kepala desa untuk menciptakan “gula-gula” di daerahnya agar mengurangi arus urbanisasi.
“Kita ingin membangun dari desa, menciptakan gula gula di desa.. jika desanya maju, warganya tidak perlu ke Jakarta atau jadi TKI,” katanya saat mengunjungi desa tertinggal di Desa Sriwedari, Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Jumat (5/12).
Menteri Marwan juga menginstruksikan kepala desa untuk membentuk BUMDES sesuai dengan potensi desa masing-masing.
“Saya juga nanti membentuk koperasi di desa. Kita ingin membangun dari desa, menciptakan gula gula di desa, jika desanya maju, kita tidak perlu ke Jakarta atau jadi TKI,” ujarnya.
Selain itu, kata menteri, tahun depan 5000 desa akan difasilitasi jaringan dan perangkat desa online.. “Jadi pak kepala desa, belajarlah komputer agar kita bisa berkomunikasi secara online,” katanya.
Di bagian pidatonya, menteri Marwan mengatakan bahwa dana desa Rp 1,4 miliar diperkirakan mulai cair pada April tahun depan. Karena itu, ia meminta aparatur desa menyiapkan diri.
“Kami minta aparatur desa mulai siap-siap. RPJMDes harus disiapkan,” katanya.
Menteri berharap dana desa itu digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat. “Jangan diselewengkan karena ini untuk hahat hidup orang banyak,” ujarnya.
Kesiapan desa akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan desa. Pemerintah juga, kata Menteri, akan menyiapkan tenaga pendamping desa untuk mengawal dan membantu implementasi dana desa.
“Nanti para pendamping ini akan memberikan asistensi dalam proses pembangunan desa mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pelaporannya,” demikian Marwan.
Artikel ini ditulis oleh:

















