Jakarta, Aktual.co —Kepala Tim Khusus Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri mengaku bahwa timnya tidak bertugas menangkap mafia migas melainkan hanya memberi rekomendasi agar proses dalam tata kelola migas berjalan terang.

“Kami tidak bertugas temukan mafia migas, tapi bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih, agar para rente enggak masuk. Gitu,” ujar Faisal Basri usai konfrensi pers di kantor kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (21/12).

Tugas menciptakan lingkungan tata kelola migas yang bersih itu, lanjut dia, misalnya menyederhanakan sistem rumus perhitungan tata niaga migas yang ruet menjadi lebih mudah dipahami.

“Kongkritnya misalnya rumus proses yang ruwet kemudian membuat kita (Indonesia) satu-satunya pembelian minyak Ron88. Ini membuka peluang adanya praktik yang merugikan kita. Parahnya lagi kita sebagai pembeli Ron88 dan terbesar ternyata enggak punya bargaining sama sekali dan tak bisa ikut menentukan harga,” cetusnya.

“Makanya, kami buat biar lebih transparan dan bisa dipahami semua pihak,” imbuh Faisal.

Artikel ini ditulis oleh: