Malang, Aktual.co — Penghentian ‘Indonesian Super League (ISL) 2015’, membawa kekecewaan tersendiri bagi suporter bola Arema Cronus (atau yang akrab disapa Aremania, red). Mengapa?
Ahmad Ghozali, Korwil Away, Aremania, mengatakan, beberapa suporter bakal berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi demo.
“Ada beberapa suporter yang akan ke Jakarta untuk melakukan aksi demo,” kata Ahmad, Senin (4/5), di Malang, Jawa Timur.
Ia menegaskan, putusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, membekukan PSSI yang berujung pada penghentian liga adalah hal yang sangat mengenaskan bagi dunia sepakbola Tanah Air.
“Menpora ini tidak tahu dampaknya akibat penghentian itu,” keluhnya.
Ditambahkan, banyak pihak bakal kehilangan pekerjaan, pasalnya, setiap ada pertandingan Arema di Malang, geliat ekonomi warga sekitar menjadi tertopang.
“Itu belum lagi bagaimana nasib pemain Mas,” tambahnya.
Protes Aremania, lanjut Ghozali, sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir. Serangkaian aksi demo turun jalan hingga melakukan aksi sepakbola jalanan, menjadi cara yang dilakukan oleh Aremania untuk protes.
Bahkan, beberapa waktu lalu, Aremania, nekat menghentikan pawai berdemonstrasi di kantor Balai Kota Malang, guna memperjuangkan tim kebanggaannya tetap bisa berlaga di ISL.
Di tempat berbeda, CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, mengaku, efek penghentian liga sangat terasa bagi manajemen.
Arema terancam kehilangan dana dari sponsor senilai Rp15 Miliar, karena penghentian liga tersebut.
“Ada klausul soal force majeur, kita bakal kehilangan sponsor Rp15 miliar,” tutur Iwan.
Artikel ini ditulis oleh:

















